Sabtu, 23 April 2016

Al Qur'an





Al Qur�an dalam bahasa arab memiliki arti �Bacaan�. Yang merupakan sebuah kitab penutup dari seluruh pada nabi dan rosul. Sebagaimana yang telah diketahui, Al Qur�an merupakan bacaan yang terjaga keasliannya sampai hari akhir dan bahkan sampai menjadi hujjah bagi hamba yang menjaga dan mencintainya.
Firman Alloh yang pertama kali diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW adalah surat Al Alaq ayat 1-5. Dimana pada  saat itu Malaikat Jibril sedang melakukan pendekatan kepada Nabi Muhammad SAW dan membimbing Nabi Agar mengikuti tentang apa saja yang dikatakan Jibril di Gua Hiro pada saat itu. 
Al Qur�an secara Bahasa yakni �Bacaan�, suatu bacaan yang diulang � ulang dan yang merupakan bentukan dari masdar  ??????- ????????  . Salah satu firman Alloh yang menyebutkan kata Al Qur�an ada pada surat Al Qiyamah ayat 17 � 18, yang berarti :

Sesungguhnya mengumpulkan Al Qur�an (didalam dadamu) dan menetapkan bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan kami. Karena itu, jika kami telah membacanya, hendaklah kamu ikuti bacaannya (Al Qiyamah 75: 17-18)�

Sedangkan secara istilah yang disebutkan oleh seorang Sheh yang telah lazim dikenal oleh para �alim ulama yaitu Muhammad Ali Ash � Shabuni, yang mana beliau telah mendefinisikan Al Qur�an sebagai berikut :

Al Qur�an adalah firman Alloh yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi dan rosul, dengan perantaraan Malaikat Jibril dan ditulis pada mushaf � mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membacanya dan mempelajarinya merupakan suatu ibadah yang dimulai dengan surat Al Fatihah dan di tutup dengan surat Annas.�

Pengertian mutawatir itu sendiri, yakni suatu system pemindahan yang mendatangkan pengetahuan dan kepastian kebenarannya yang mendatangkan pengetahuan dan kepastian kebenaran riwayat.
Dengan definisi yang telah dijelaskan oleh Muslim, bahwa firman Alloh SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhamamd tidak dinamakan Seperti halnya kitab taurot yang diturukan pada masa kenabian Nabi Musa AS, Zabur yang diturunkan pada masa kenabian nabi Daud AS, dan injil sebagai pelengkap kitab Taurot yang diturunkan pada masa kenabian Nabi Isa AS. 

Pada ayat � ayat yang telah dibukukan dalam Al Qur�an, terdapat nama � nama lain Al Qur�an yang dengannya telah dijelaskan dalam beberapa ayat, yang tentunya kembali merujuk kepada Al Qur�an, yang diantaranya yaitu :

�         Al Kitab (Kitab)
�         Al Furqon (Pembeda)
�         Adz Dzikr (Peringatan)
�         Al Mau�idhah (Peringatan)
�         Al Hukm (Hukum)
�         Al Hikmah (Hikmah)
�         Asy Syifa (Obat)
�         Al Huda (Petunjuk)
�         At Tanzil (Diturunkan)
�         Ar Rohmat (Rahmat)
�         Al Bayan (Penerang)
�         Al kalam (Ucapan)
�         Al Busyra (Kabar gembira)
�         An  Nur (Cahaya)
�         Al Bashair (Pedoman)
�         Al Balagh (kabar)
�         Al Qoul (Ucapan)

SURAT, JUZ, AYAT Al QUR�AN
Menurut hasil penelitian yang telah dikenal oleh para �Alim Ulama, bahwa Al Qur�an memiliki 114 surat , 30 juz, dan 6236 ayat menurut riwayat Hafs, sedangkan menurut riwayat Ad Dur ada 6262 ayat, dan yang terakhir 6214 ayat menurut riwayat Warsy.
Surat � surat yang ada dalam Al Qur�an dibagi menjadi 2, berdasarkan asal � muasal penurunan dan waktunya. Yakni surat Makiyyah dan surat Madaniyyah. Alloh SWT telah mewahyukan firmannya dengan perantaraan Malaikat Jibril kepada nabi Muhammad SAW, dengan dua lokasi atau tempat dan waktu penurunannya yang diantaranya yaitu Makiyyah dan Madaniyyah. 
Surat � surat Makiyyah yaitu surat yang diturunkan di daerah Makkah dan waktu penurunanya tepat sebelum hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke madinah. Surat � surat makiyyah merupakan surat � surat pendek yang mana panggilan tersebut dikhususkan untuk manusia. Dan Prinsip � prinsip pada surat � surat tersebut menyangkut keimanan dan akhlaq.
Surat � surat Madaniyyah sendiri merupakan surat yang panjang, panggilannya dikhususkan kepada manusia kepada Alloh dan manusia terhadap manusia itu sendiri. Dan prinsip � prinsip pada surat Madaniyyah tersebut adalah tentang sebuah aturan � aturan dari manusia kepada Robbnya atau dari manusia kepada sesamanya, atau kata yang tepat untuk memahami aturan tersebut adalah Syariat Islam.
Namun, yang paling tepat bahwa surat �surat yang ada di Al Qur�an terbagi atas fase atau waktu sesudah dan sebelum hijrahnya nabi. Kenapa demikian? Karena ada surat Madaniyah yang turun di Makkah.  


Masa Kepemerintahan Usman Bin Affan (Meneruskan Perjuangan Al Qur�an)


Pada masa kepemerintahan Usman Bin Affan yang menjadi khalifah ketiga setelah Abu Bakr dan Umar Bin Khotob, terdapat sebuah perbedaan cara pembacaan (qiroah) dari masing � masing suku dan ras dimasanya itu. Dan kabar ini, sampai kepada ketelinga Usman Bin Affan. Karena yang demikian ini bukanlah hal yang sepele, dengan kata lain masalah yang besar untuk seorang khalifah, maka beliau mencari sebuah solusi untuk menuntaskan masalah tersebut. Dengan cepat dan tegas Usman Bin Affan mengumpulkan para sahabatnya untuk berunding dan berdiskusi.  



Usai berungdung, para sahabatpun menerima semua keluh kesah tersebut yang berkaiatan dengan perbedaan qiroah Al Qur�an dari masing masing suku. Akhirnya USman Bin Affan memberikan sebuah intruksi kepada Zaid Bin Zabit Al Anshori agar menjadi kordinator beserta 3 sahabatnya dari Qurais, yakni Abdulloh Bin Az Zubair, Said Bin Al � Ash, Abdurrahman Bin Al Haris Bin Hisyam, agar membuat msuhaf yang memiliki standar (mushaf yang dipahami dan disepakati oleh semua pihak).



Mushaf yang memiliki standarisasi tersebut bernama Mushaf Usmani. Zaid Bin Shabit Al Anshori meminjam Mushaf Al Qur�an miliki Abu bakr yang dipegang oleh anak perempuan Umar, sekaligus istri nabi, yang bernama Hafshah. Dengan instruksi yang telah diberikan Khalifah Usman. Setelah didapatkannya Al Qur�an tersebut, kemudian dijiplak/dicopykannya semua isi dalam mushaf tersebut menjadi 7 cetakan Al Qur�an. Yang tentunya, cara kepenulisan dan cara pembacaannya mudah dipahami dan sepakati oleh semua pihak umat muslim.


Sedangkan mushaf � mushaf sebelumnya, dari masing � masing suku dan ras di Saudi Arabia tersebut dikumpulkan dan kemudian dibakar. Karena sudah tidak layak untuk dibaca dan karena beberapa alasan Khalifah Usman memerintahkan untuk membakarnya.

 7 cetakan yang telah rapi, akhirnya dikirim keberbagai tempat yang sudah ditetapkan, yakni Mekkah, Syam, Bahrain, Bashrah, Kufah dan yang satu buah ditahan di Madinah (Mushaf Al Imam). Dengan tindakan yang telah dilakukan Khalifah Usman Bin Affan, telah membuat sebuah kebaikan yang besar, dengan tercegahnya perselisihan/peperangan diantara umat Islam, dan dengan mushaf tersebutlah umat islam bisa menjadi satu dalam kesatuan Islam yang Khaqiqi.
 


Hubungan Al Qur�an Dengan Kitab � Kitab Sebelumnya



         Mengulang kembali akan sejarah yangtelah dipermanenkan, entah dalam sebuah Al Qur�an, buku � buku agama, artikel � artikel Islam yang lainnya, yang telah muncul pada media, bahwa kitab � kitab yang sebelumnya, seperti halnya (Taurot, Zabur, Lembaran � lembaran Ibrohim dan Injil) ini masih sangat berkaitan erat dengan kitab yang paling terakhir pada Islam.

Kedudukan Al Qur�an dengan kitab � kitab sebelumnya, telah menjelaskan dan telah membenarkan eksistensi kitab sebelumnya. Sebagai hal yang pasti, yang telah dijelaskan pada Al Qur�an, bahwa :



1.      Bahwa Al Quran menuntut kepada seluruh ummat muslim, agar senantiasa mereka mengimani atau mempercayai kitab � kitab sebelumnya, yang telah Alloh turunkan sebelumnya.

2.      Bahwa Al Qur�an menjadi batu ujian (verifikator) dan pembenar bagi kitab � kitab sebelumnya

3.      Al Qur�an yang telah dikenal erat oelh umat muslim, merupakan sebuah referensi untuk menghilangkan sebuah perselisihan, perdebatan, pendapat, antara umat � umat rosul yang berbeda.

4.      Al Qur�an telah meluruskan sebuah sejarah, bahwa didalam beberapa ayat/surat, atau malah bahkan lembaran � lebaran pada Al Qur�an, terdapat beberapa kisah yang menceritakan rosul � rosul terdahulu dan bagaimana pola kehidupan mereka pada masa itu.  
 
Asbabun Nuzul (Sebab - Sebab Turunnya Suatu Atau Beberapa Ayat Al Qur'an)
 
Asbabun Nuzul merupakan penggabungan dari dua kata, yakni Asbab (Sebab - sebab) dan Nuzul (Penurunan). Asbabun Nuzul yang sedang kita bahas kali ini memilki pengertian secara bahasa dan isitilah. Secara bahasa �asbabun� merupakan bentuk plural/umum dari �sebab�, yang memilki arti latar belakang atau sebab � sebab. Sedangkan secara istilah �Asbabun Nuzul� adalah sebuah ilmu yang mempelajari latar belakang/sebab � sebab turunya suatu/beberapa ayat dalam Al Qur�an.
Sedangkan hubungannya dengan mufassir (penafsir), bahwasannya orang yang memahami sebuah ilmu Asbabun Nuzul, maka pastinya dapat menafsirkan satu atau beberapa ayat didalam Al Qur�an. Ada juga dari para �Alim ulama yang memahami ilmu �asbabun nuzul� ini untuk mengetahul/menetapkan hukum dibalik hikmah dari beberapa/suatu ayat yang ada dalam Al Qur�an.
Sebagaimana yang telah dikatakan Ibnu Taimiyah sendiri, yakni bahwa orang yang memahami asbabun nuzul, pasti dapat/mampu untuk menafsirkan Al Qur�an.
Fungsi Dan Peran Asbabun Nuzul 
1.      Untuk menjelaskan hikmah tentang persyaratan terhadap hukum
2.      Untuk mengkhususkan hukum yang bersifat umum

   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar