Minggu, 09 Oktober 2016

Penggunaan Cetak Miring pada Bahasa Indonesia


  1. Penggunaan miring pada cetakan digunakan untuk memberikan tulisan pada nama buku, surat kabar dan majalan yang terkutip dalam tulisannya.

Contoh :
  1. Saya belum pernah membaca buku Ketika Cinta Bertasbih.
  2. Majalah Bobo hingga kini telah menjadi trending topik oleh banyak pelajar.
  3. Telah saya baca dalam surat kabar Suara Merdeka, terjadi kasus korupsi oleh seorang Gubernur Jawa Barat.

    2.Huruf miring dalam sebuah cetakan yang dipakai untuk memberikan       
       penegasan atau memberikan kehususan huruf, bagian kata, kelompok kata         dan  kata.

       Sebagai contoh :
  1. Tatkala hendak akan mempelajari negara Indonesia, maka huruf pertama pada negara tersebut adalah I.
  2. Dia bukan maling, tapi dimalingi.
  3. Terjemahkan kedalam bahasa Arab untuk kata berlepas diri.

3. Huruf miring dalam cetakan digunakan untuk menuliskan ungkapan atau        kata yang bukan bahasa Indonesia.

    Sebagai contoh :
  1. Penamaan ilmiah untuk buah manggis adalah Carcinia mangosta.
  2. Tulisan Bunga Citra lestari yang ada di Twitter, sedang trending topik dibicarakan oleh banyak mahasiswa.
  3. Santi telah memberikan follow back pada jejaringan sosial Twitter dengan penuh kemesraan.

4. Penggunaan huruf miring dalam cetakan dipakai guna menuliskan sebuah    
    kata atau ungkapan asing yang telah diserap atau digunakan oleh para     
    penulis sebagai kata dalam bahasa Indonesia.

    Sebagai contoh :
  1. Presiden Badan Ekskekutif Mahasiswa (BEM) telah mengalami kudeta, karena telah melanggar kebijakan SENAT Mahasiswa.
  2. Korps diplomatik mendapatkan perlakukan khusus.


Catatan 2 : Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring digarisbawahi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar