Selasa, 19 Januari 2016

Adab - Adab Membaca Al Qur'an




   Sebagai seorang yang sedang tahap mempelajari Al Qur�an, akan senantiasa mendapatkan sebuah keutamaan bagi yang ikhlas dalam mempelajari Al Qur�an dan mengajarkannya. Derajat orang yang mempelajari dan menghafal Al Qur�anpun akan ditinggikan dan dikumpulkan bersama � sama dengan orang yang memiliki prinsip yang sama nanti di yaumul Akhir. Sebagaimana ucapan rosululloh SAW :

Sebaik � baik kamu adalah orang yang mempelajari dan mengajarkan Al Qur�an (HR. Bukhori) 

Namun, mengajarkan Al Qur�an kepada yang membutuhkan hukumnya fardhu kifayah yakni, wajib hukumnya dikerjakan, namun kewajiban tersebut gugur bila sudah ada yang melaksanakan peribadatan tersebut.  

Sebagai seorang yang hendak akan mendalami keilmuan terhadap islam hendaknya diapun harus benar � benar memahami tahap awal pembelajaran Al Qur�an, yang berkaitan dengan adab � adab membaca Al Qur�an. Dan dengan adab � adab tersebut, maka seseorang yang hendak akan mempelajarinya akan mendapatkan kesempurnaan dalam membaca Al Qur�an. 

Yang diantara adab � adabnya yaitu :

1.       Membaca dalam keadaan suci dan duduk yang tenang
Kesucian dalam membaca merupakan hal yang harus dilakukan karena Al Qur�an suci, dan cara pendekatannya pun juga harus suci. 


2.       Membaca Al Qur�an dengan pelan (tartil) agar memahami dan menghayati bacaan.
Merupakan sebuah keharusan untuk pembaca agar membaca dengan pelan dan menyesuaikan tajwid (metode membaca dengan penyesuain suara dan makhorijul huruf). Sebagaimana pada firman Alloh SWT  :
 
???? ???? ???????? ????????? ?????????? ??????????
atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur'an itu dengan perlahan-lahan.
(Al Muzammil - 4)

Merupakan sebuah hal yang dibenci, dimana seseorang mengkhatamkan Al Qur�an dalam waktu kurang dari 3 hari. Karena dalam jangka waktu demikian, tidaklah seseorang memahami maksud bacaan tersebut.  Sebagaimana ungkapan rosul  pada sabdanya :

Rosululloh bersabda, �Siapa saja yang membaca Al-Qur�an (khatam) kurang dari tiga hari, berarti dia tidak memahami.� (HR. Ahmad dan para penyusun kitab-kitab Sunan)

3.       Bacalah Al Qur�an dengan khusyu, karena bacaan tersebut mampu memberikan ketenangkan pada psikis dan pikiran.

Khusyu dan dengan pemahaman bahasa dan tafsir, maka akan menyentuh dan melemahkan hati. Sehingga bacaan Al Qur�an bukan hanya terbaca dan diucapkan dengan lisan saja, namun juga harus masuk kedalam hati.  Hati yang tersentuh dengan pemahaman Al Qur�an, maka secara langsung akan merubah sifat dan sikap, intelektual dan mentalnya.

4.       Selalu membaca isti�adah ketika mengawali pembacaan Al Qur�an
Memohon perlindungan sebelum membaca Al Qur�an hukumnya sunnah, lantas kalimat yang sering dibaca untuk isti�adah adalah :

???????? ??????? ???? ???????????? ???????????
A�udhubillahi minasshaithoni Arrojim  (Aku berlindung kepada Alloh dari godaan shetan yang terkutuk)
Dan perintah yang Alloh yang lain yang memberikan pengutan adalah Al Qur�an yakni :

Apabila kamu membaca Al Qur�an hendaknya kamu meminta perlindungan kepada Alloh dari godaan shetan yang terkutuh  (QS. An Nahl [16]: 98)


 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar