Kembali lagi pada pembahasan tahfidz, bahwa menghafal Al Qur�an ternyata sangat mengasikan. Dilain sisi kita mengamati bahasa arab yang berkaitan dengan shorof dan nahwunya, dan bagi yang senang bernyanyi bisa mengikuti tartir atau tilawanya. Menghafal Al Qur�an adalah sebuah proses cara berfikir manusia yang bersumber pada otak kanan, karena otak kanan merupakan salah satu yang menagkap proses pemotretan yang dilihat manusia entah itu berbentuk tulisan, film, gambar dan lain sebagainya.
Otak merupakan system control yang paling utama dalam bagian organ yang lain. Dan otak memiliki beberapan bagian yang harus diketahui dan salah satunya adalah otak kanan. Bagian inilah dimana seseorang bisa berbicara lantang didepan public dengan awal mula latihan latihan. Bukan hanya itu, semua hafalan akan bermuaran pada otak kanan. Begitu pentingnya menjaga dan mengasah kinerja otak kanan.
Menghafal Al Qur�an merupakan proses berfikir yang mengandalkan otak kanan, dengan tiga ketentuan metode, yang diantaranya yaitu :
Mengkaitkan antara ayat satu dengan yang lain
Yang dimaksud diatas adalah ayat yang memiliki kesamaan dalam pembacaan dan berkaitan erat dengan ayat sebelum dan sesudahnya. Dan hal ini merupakan hal yang sudah menjadi maklum atau keumuman pembaca dan penghafal.
Muroja�ah atau proses pengulangan membaca dan menghafal Al Qur�an
Mengulang hafalan adalah harus dilakukan agar selalu terjaga target yang diinginkan. Dan proses muroja�ah yang sering dilakukan pada santri takhfid pada keumumannya adalah mengambil waktu 10 menit atau 15 menit setelah dhikir sholat lima waktu untuk menghafal 5 atau 10 ayat pada salah satu surat. Dan tepat setelah dhikir sholat isya, muroja�ah seluruh ayat yang dihafal pada hari itu juga.
Visualisasi
Visualisasi atau tampilan pada bacaan Al Qur�an akan sangat membantu dalam proses menghafal. Karena otak kanan akan benar � benar bersinergi dengan gambar atau tampilan yang mudah dihafal atau nyaman untuk dilihat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar