Sering kita melihat dan mengamati banyak orang yang membaca dan menghafal Al Qur�an, namun disertai dengan membimbing cara bacaan Al Qur�annya. Dan dalam artikel ini tahsinlah yang menjadi pembahasan utamanya, memperbaiki atau memperindah bacaan, dengan penuh pengamatan pada masuk dan keluarnya huruf hijaiyah, metode pembacaan (tajwid) dan panjang pendek dari suatu bacaan.
Sedangkan Tahsin sendiri merupakan kata yang diambil dalam bahasa arab yakni :
??????????yang berarti meperbaiki, memperindah, dan mempercantik. sedangkan dalam penjabaran ilmu shorofnya adalah
(??????? �????????? - ???????????) Yang mempempunyai arti baik, cantik atau indah
Kegiatan mentahtahsin ini memang harus sering dilakukan agar baik dalam pembacaannya. Terlebih khusus bagi imam besar dalam suatu masjid atau mushola, harus betul � betul mengetahui cara pembacaannya dan cara untuk memperbaiki bacaan. Mentahsin pada hal yang paling utama adalah pada masuk dan keluarnya huruf - huruf hijaiyah.
Sedangkan Tilawah berasal dari bahasa arab yang memiliki arti membaca dan mengikuti. Dalam penjabaran shorofnya yaitu ????? � ??????? �??????????. Kata tilawah ini diambil dari bagian ketiga pada materi shorof, yang disebut masdar. Umumnya, masdar merupakan kata yang diawali dengan �Pe� dan diakhiri dengan �an�.
Perlu diketahui, bahwa seorang yang mentahsin, setidaknya harus memiliki kemampuan sebelum dia memperbaiki bacaan seseorang. Sebagaimana ucapan salah satu ulama besar mengatakan bahwa berilmulah terlebih dahulu sebelum berkata dan beramal. Begitupun muncul salah satu kasus yang menyatakan bahwa ada guru yang mendapatkan matapelajaran tahfidz Al Qur�an, dan ditengah � tengah pembicaraannya lantas mengatakan tahshin Al Qur�an. Padahal kalau kita amati dan terjemahkan kembali, tahshin Al Qur�an memiliki sebuah arti yaitu memperbaiki Al Qur�an.
Inilah, kesalahan yang fatal bagi yang belum memiliki pengetahuan, dan diharamkan untuk seorang hamba memperbaiki apa sudah menjadi isi didalam Al Qur�an. Al Qur�an merupakan kumpulan firman Alloh SWT yang telah sempurna yang tidak ada lagi penambahan dan pengurangan didalamnya. Sebagaimana dalam firman Alloh :
�� Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu ...� [Al-Maa-idah: 3]
�� Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu ...� [Al-Maa-idah: 3]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar